Tulang dan sendi menjadi beberapa komponen utama penggerak tubuh kita. Ketika fungsinya terganggu, misalnya ketika sendi pada punggung bagian bawah mengalami nyeri, tentu aktivitas harianmu menjadi tidak optimal karena harus menahan rasa sakit.

Selain itu, pertumbuhan sel-sel baru pada tulang akan cenderung melambat setelah umur 30 tahun, di mana usia tersebut adalah saat ketika kepadatan atau massa tulang kita berada di titik tertinggi. Saat kamu memiliki banyak cadangan massa tulang sebelum pertumbuhan sel melambat, kamu bisa mencegah terjadinya osteoporosis terjadi lebih cepat.

Penyakit tulang dan sendi tidak hanya terjadi pada kalangan lanjut usia. Orang-orang berusia muda juga bisa mengalaminya karena beberapa faktor, contohnya:

• Berat badan

Ketika berat badanmu sudah berada di atas normal, terutama jika didominasi oleh timbunan lemak, sendi-sendi akan lebih tertekan dan rawan terkena nyeri pada posisi tertentu.

• Aktivitas fisik

Berolahraga dan aktivitas lainnya bisa membantu meringankan risiko terkena pembengkakan sendi dan osteoporosis.

• Pola makan

Sikap membatasi asupan makanan jenis tertentu dan kekurangan berat badan bisa melemahkan tulang baik pada pria maupun wanita.

• Faktor genetik

Apabila orang tua atau saudara kandungmu mengalami osteoporosis, risiko untuk terkena ikut meningkat terutama jika terdapat histori terkena fraktur tulang di keluargamu.

Penulis: Visi Saujadani. Ditinjau oleh: Coach Widia Ahadiyanti, S.Gz.